Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa beberapa orang di sekitarmu atau kamu sendiri sering mengalami mabuk perjalanan, baik darat maupun laut. Nah, ternyata mabuk perjalanan adalah hasil kerja dari otak dan bukan perut bermasalah seperti yang dikeluhkan banyak orang.
Kondisi orang yang mabuk itu sama persis dengan orang yang keracunan. Sehingga tubuh merespon bahwa cara terbaik untuk mengeluarkan racun dengan memuntahkannya.
Ahli saraf Cardiff University Inggris, Dean Burnett menjelaskan perjalanan menggunakan transportasi darat atau laut, akan membuat posisi tubuh tetap diam berada di tempat. Namun, mata dan otak melihat lingkungan sekitar sehingga seolah tubuh sedang berjalan. Penglihatan menunjukkan tubuh bergerak, tapi pada kenyataannya tubuh sedang duduk terdiam.
Bagi sebagian orang yang belum terbiasa, otak akan mengirim pesan pada sistem tubuh. Salah satu bagian otak bernama Thalamus akan mengumpulkan informasi ini dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh.
"Saat Thalamus ini bekerja mencerna informasi, sering berakhir pada kesimpulan bahwa ada racun yang masuk dalam tubuh yang harus disalahkan, sehingga otak terus-menerus khawatir tubuh diracuni sehingga rasa ingin muntah timbul sebagai reaksi ingin mengeluarkan racun," kata Dean Burnett seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (18/8).
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko mabuk di antaranya menatap keluar jendela. Hal ini akan benar-benar membantu karena meyakinkan otak bahwa sebenarnya tubuh kamu bergerak dan semuanya baik-baik saja. Atau bisa juga dengan menjadi sopir sehingga otak akan lebih banyak melihat bukti visual yang tersedia.
Akan tetapi hindari kegiatan hanya bermain gadget atau membaca buku. Hal tersebut kerap sekali membuat keadaan menjadi lebih buruk karena meyakinkan otak jika kamu benar-benar sedang berdiam namun mata melihat tubuhmu sedang berjalan.
#Source