Aug 7, 2015

"HUTANG ORANG TUA KEPADA ANAK"

S
esungguhnya kita punya begitu banyak "hutang cinta" pd anak2 kita. Adakalanya kita memarahi mereka ketika kita lelah selepas seharian bekerja pd saat mereka gaduh, padahal sesungguhnya mereka tdk mengerti benar apa kesalahan mereka. Seringkali kita membuat mereka sedih dan menangis hanya krn kita ingin "lebih" dimengerti dan ingin "lebih" didengarkan pd setiap kata dan perintah kita pd mereka.
Tetapi seburuk dan segalak apapun sikap kita kpd mereka, mereka punya berjuta ma'af dan senyum utk kita. Mereka akan tetap mendatangi kita seolah-olah tak terjadi apa2. Gengaman tangan lembut dan kecil, senyuman lugu dan tatapan tanpa dosa tak pernah sirna dalam diri mereka. Mereka punya begitu banyak cinta buat kita. Itulah wujud sifat Ar Rohman AllΓ’h dlm diri anak2 kita.
πŸ‘ͺ Sesungguhnya kita punya banyak "hutang kebahagiaan" buat anak2 kita. Sbg orang tua, kita "selalu merasa" bahwa kita bekerja keras demi kebahagiaan mereka, tetapi kenyataannya adalah merekalah yg justru membahagiakan kita di sisa waktu dan tenaga ketika kita letih
⌚ Sesungguhnya kita punya begitu banyak "hutang waktu" pd anak2 kita. Ingatkah ketika mereka lahir dulu ? Kita berjanji akan "menjaga dan melindungi mereka sepanjang hayat" kita ? Tetapi kenyataannya, berapa banyak waktu dlm satu hari yg dapat kita sisihkan utk mereka ? Mendengarkan celoteh mereka, gurauan mereka, cita2 dan keinginan mereka atau curhat mereka ? Bermain bersama mereka, memeluk mereka, membacakan cerita utk mereka atau menembangkan nina bobo buat mereka ?
πŸ‘¦πŸ‘§
 Tanpa kita sadari, secara tdk langsung, ternyata anak2 kitalah yg membentuk kita menjadi manusia yg lebih baik setiap harinya. Seburuk apa pun kita sbg orang tua, mereka selalu siap menjadi anak yg terbaik buat kita.

😑
 Sesungguhnya kita punya begitu banyak "hutang" pd anak2 kita. Seringkali anak jadi "korban" dari ketidak mampuan kita utk mengendalikan "emosi" kita. Ketika anak sedang belajar utk menjadi manusia dewasa dan tanpa disadari berbuat salah, seringkali yg mereka dapatkan adalah justru kemarahan dan bentakan ketimbang bimbingan yg baik dan bijak. Masa depan anak seringkali sirna akibat ketidak-mampuan kita merancang masa depan kita sendiri.

Anak seringkali menjadi fihak yg disalahkan dan dijadikan korban. Banyak di "expose" ttg kasus "anak durhaka". Padahal mungkin kasus "orang-tua durhaka pd anak" jauh lbh banyak ketimbang kasus anak durhaka pd orang tua. Bukankah kata Rosul SAW bahwa anak lahir dlm keadaan bersih dan suci. ? Mau jadi apa mereka ketika dewasa kelak, bukankah hasil dari didikan kita sbg orang tua ?
πŸ’• Sesungguhnya kita punya begitu banyak hutang pd anak2 kita dlm berbagai hal. Tetapi mereka tetap memberi kita banyak ma'af dan cinta ...
😍
 Maka tataplah mata anak2 kita dgn rasa cinta yg tulus. Dekaplah mereka dan bisikkan pd mereka;

"Ma'af atas segala hutang yg belum terbayarkan ini ... 

Semoga kita selalu mendapatkan ilmu, hidayah dan perlindungan Allah Subhana wata’ala dimanapun kita berada... Aamiin ya Rabbal’alaamin.

https://www.facebook.com/DokterAnak/posts/419313101603636?fref=nf

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment