Mungkin sudah banyak yang paham kalau motor kontestan motogp itu sangat mahal harganya. Tapi seberapa mahal kah ? tak banyak orang yang tahu. Padahal jika kita tahu nilainya mungkin akan membuat kita (saya juga) termasuk yang sering koar-koar “…hobi kami mahal !” ups…, cuma bisa geleng-geleng kepala. Emang berapa sih ? $2jt USD bosss… atau setara dengan uang Rp. 27milyar…!!!
Berikut adalah beberapa fakta yang membuat motor balap motogp itu sangat mihil bingit :
1. Hand Built. Yup, motor motogp adalah buah karya tangan-tangan manusia bukan mesin. “Motor kontestan motogp merupakan motor prototipe yang menggunakan teknologi terkini di dunia otomotif”, demikian menurut Julian Thomas dari Ducati. “Dan semua komponen motor dibuat dengan tangan dimana msing-masing mesin dibuat secara terpisah”, kata Bob Star dari Yamaha. Dan, semua mesin peserta motogp wajib dikarantina selama musim balapan berlangsung, tidak boleh dikilik-kilik lagi. Sehingga mesin harus dipersiapkan dan didesain sedemikian rupa menjadi mesin-mesin yang siap balap dan memiliki daya tahan untuk mengarungi balapan sebanyak mungkin, dari awal musim.
2. Spare Part Langka. Keberadaan spare part yang sedikit juga mempengaruhi mahalnya sebuah motor balap peserta motogp. “Ketika kamu memroduksi CBR1000RR, kamu juga memroduksi ribuan spare part, semisal rem atau shockbreaker. Dengan jumlah produksi yang banyak, harga pun bisa ditekan” ujar Livio Suppo, team principal dari Honda Repsol. Begitu juga pihak ketiga yang memroduksi spare part custom. Konsumen biasa cukup menghabiskan $3000–$15000 untuk mendandani shock breaker ohlins atau merk yang lain. Hal yang sama tidak berlaku untuk motor balap di motogp. Mengingat motor yang diproduksi sedikit maka sparepart yang diproduksipun sedikit, sehingga harga tidak bisa ditekan. Jangan heran kalau Yamaha harus menyiapkan setidaknya $100.000 (Rp. 1,3 M !!!) hanya untuk mengganti shockbreaker saja pada motor balapnya. Itu baru shockbreaker bagaimana dengan bagian utama, yaitu mesin ? Mesin adalah bagian yang paling vital dan mahal, mesin Honda yang ikut motogp harganya $220.000 (Rp. 3 M !!!), bisa buat beli Kawasaki H2 dua biji tuh bos…
3. Material yang Mahal. Demi mendapatkan motor yang ringan tapi tetap kuat, diperlukan material-material khusus yang super mahal dimana jarang ditemukan pada motor-motor produksi massal. Material titanium, magnesium, carbon hingga fiber membentuk sebuah motor balap dari mesin, rangka hingga fairing. Sebagai gambaran serat carbon harga per kg-nya sekitar $20 sementara 1kg besi dihargai hanya $2 saja (kok lebih mahal dibandingkan disini ya ?) Lalu bagaimana dengan plastik ? pasti lebih murah dari itu. “motor produksi masal menggunakan fairing berbahan plastik sementtara motor balap motogp berbahan serat karbon” kata Livio Suppo. Itu baru serat karbon, bagaimana dengan titanium, magnesium ?
4. Teknologi. Sebagai perbandingan motor produksi masal menggunakan spring valve pada mesinnya sementara motor balap telah menggunakan penumatic valve. Selain tu motor balap juga telah menggunakan seamless gearbox, yang membuat perpindahan gigi ekstra halus serasa motor matic. Disisi lain pada motor balap juga tertanam 30-40 sensor yang bertugas mengumpulkan data-data tentang suspensi, rem, kemiringan, suhu knalpot dan lain-lain. Dimana setelah balapan data-data tersebut di download untuk dipelajari.
5. Boros Spare Parts. Pemakain material spesifik yang dipakai dalam kondisi yang sangat ekstrim menghasilkan komponen cepat terkikis dan tidak layak pakai. Harus diganti. Sebagai contoh adalah ban, jika dalam pemakaian sehari-hari sebuah ban bisa dipakai hingga ribuan mil maka ridak demikian halnya dengan ban yang dipakai di motogp. Spesifikasi material yang berbeda, lebih lengket dan empuk yang bertujuan agar ban bisa nge-grip dengan aspal, tidak gampang tergelincir, namun konsekuensinya ban jadi cepat terkikis dan habis. Komponen mahal tapi cepet habis, buworosss dah…
Tapi ketahuilah nilai $2juta itu belum termasuk riset dan pengembangan. Glodiaakkkhhh…!!! Jika semuanya dikalkulasikan maka harganya bisa berkali-kali lipat. Makanya, Julian Thomas daDucati mengatakan bahwa motor-motor balap dimotogp itu tak ternilai harganya.
Namun demikian itu semua bukan berarti balapan motogp sekedar ajang menghambur-hamburkan uang saja karena dari even tersebut pabrikan banyak mengambil informasi yang digunakan sebagai masukan untuk produksi motor-motor massal mereka. Tetep ada take n give nya laahhh… seperti kata Livio Suppo, perangkat elektronik pada sepeda motor yang paling canggih itu ada pada motogp, dan itu bagus untuk pengembangan sepeda motor masa depan.
Lalu, adakah motor produksi masal (meski diproduksi terbatas) dengan teknologi ‘nyaris’ motogp namun tetap dengan harga yang realistis ? Jawabannya ada, meskipun jumlahnya sangat sedikit. Sebut saja Honda RC213V-S, motor yang diperkenalkan oleh Honda ditahun 2012 dan berhasil menyabet gelar juara dunia dua kali, 2013 & 2014. Kini motor tersebut diproduksi sangat terbatas, hanya 200 unit saja, dan dijual untuk umum dengan harga yang ‘terjangkau’ $ 184.000,- atau sekitar Rp. 2,547 milyar saja (wkwkwk…terjangkau gundulmu !!!). Berbeda dengan versi balap Honda RC213V-S yang dijual untuk umum ini bertenaga sekitar 159 HP saja. Sangat jauh jika dibandingkan dengan versi balap, yang ada di angka 259 HP.
Yang sedikit agak murah sebut saja Yamaha R1M yang dibandrol $ 21.990 (Rp. 304 juta). Meskipun jauh lebih murah dari Honda RC213V-S, bahkan dengan Kawasaki H2 sekalipun, namun Yamaha R1M adalah motor yang dijual dengan piranti elektronik yang nyaris sama dengan motor balap di motogp. Diantaranya launch control, anti-wheelie control, quickshifter, slide control, GPS unit. Merupakan satu-satunya motor yang mengaplikasikan 6-axis Internal Measurement Unit (IMU) yang didalamnya terdapat gyro sensor (sensor canggih yang ada di helikopter, robot atau ponsel) yang berfungsi sebagai pendeteksi orientasi gerak dalam 6 sumbu (atas-bawah-depan-belakang-kanan dan kiri) dan juga acceleromotor yang berfungsi sebagai sensor kecepatan static maupun dynamic. Gak perlu dijelaskan lah, kapan-kapan aja, udah kepanjangan ini artikelnya.
Pada prinsipnya, fans motogp masih lebih beruntung karena (kalau mmpu) bisa memiliki motor yang nyaris sama dengan motor balap yang ada di motogp meskipun dengan harga yang selangit. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh fan formula 1.