Nov 21, 2014

Formasi Touring dan Petugasnya

S.O.P (Standard Operating Procedur) Safety Touring adalah prosedur dasar bagi para pengendara motor, baik itu club maupun komunitas motor. Prosedur ini agak susah di terapkan, tapi demi keamanan dan keselamatan, prosedur ini harus dipegang teguh dan dijalankan. 

Berikut adalah petugas-petugas yang diberikan tanggung jawab untuk pelaksanaannya..
Petugas-petugas tersebut antara lain:
1. ROAD CAPTAIN (RC)
  • Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
  • Memimpin briefing dan doa selama kegiatan touring berlangsung.
  • Menentukan rute perjalanan yang akan dilalui berikut rute Pulang-Pergi.
  • Menentukan rest point dan pom bensin.
  • Mengambil keputusan pada saat terjadinya keadaan darurat dengan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas touring yang lain.
  • Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yang lain atau hanya sebagai peserta saja tergantung kebutuhan saat turing berjalan.

2. SAFETY OFFICER (SO)
  • Bertugas untuk memastikan jalur yang akan dilalui oleh peserta berkendara berkelompok adalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
  • Selalu bekerja sama dengan VO dalam hal mengatur kecepatan kelompok dengan pertimbangan keselamatan bersama.
  • Wajib memahami arah rute perjalanan dan kondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisa memprediksi kecepatan.
  • Posisi SO berada paling depan dari rombongan dan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depan guna mengantisipasi keadaan.

3. VORIJDER (VO)
  • Tugas utamanya adalah memimpin perjalanan rombongan dengan mengatur ritme kecepatan seluruh peserta selama perjalanan dengan dasar masukan dari SO, SW dan RC.
  • Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot sign) guna keselamatan rombongan dan wajib disampaikan secara berantai oleh seluruh peserta di belakangnya.
  • Berinisiatif dalam mengambil jalan yang aman bagi seluruh peserta berkendara berkelompok dengan berbagai konsekwensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
  • Mengenali rute yang akan dilalui, termasuk memahami tempat-tempat sebagai restpoint dan pom bensin terdekat.

4. SWEEPER (SW)
  • Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah (Mid Sweeper) dan Sweeper Belakang (End Sweeper).
  • Tugas utama Sweeper adalah memastikan seluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
  • Sesuai dengan namanya, posisi dari sweeper tengah berada ditengah-tengah rombongan dan diperkenankan untuk maju sampai batas posisi VO untuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
  • Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutup rombongan, otomatis posisinya adalah paling belakang.
  • Sweeper belakang diperkenankan untuk maju sampai batas Sweeper Tengah untuk berkoordinasi menyampaikan pesan jika ada peserta yang trouble kemudian disampaikan oleh sweeper tengah kepada VO, atau langsung Sweeper Belakang sendiri yang berkoordinasi dengan VO.
  • Menyampaikan kondisi seluruh peserta berkendara berkelompok kepada VO dalam hal mengatur ritme kecepatan perjalanan.
  • Menemani peserta yang mengalami trouble sambil menunggu kedatangan TO atau MO untuk mengatasi masalah yang ada.
  • Mengatur posisi peserta dalam perjalanan guna memberikan jalan bagi kendaraan yang akan mendahului rombongan.

5. TECHNICAL OFFICER (TO)
  • Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraan guna mengantisipasi adanya trouble dari segi teknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
  • Mempersiapkan alat-alat / tool kit standard yang dibutuhkan pada saat trouble.
  • Mempersiapkan sparepart fast moving cadangan guna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraan peserta dan mengakibatkan harus di gantinya sparepart tersebut.
  • Berkoordinasi dengan memberi masukan secara teknis kepada seluruh petugas guna mengatur ritme kecepatan rombongan jika ada peserta yang trouble secara teknis.
  • Memberikan solusi terbaik dalam hal menangani trouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupun seluruh peserta touring dengan merujuk pada bengkel yang terdekat.

6. MEDICAL OFFICER (MO)
  • Memahami dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insiden kecelakaan terhadap peserta berkendala kelompok.
  • Mempersiapkan obat-obatan standard guna mengantisipasi adanya musibah kecelakaan yang terjadi pada peserta touring.
  • Berinisiatif untuk mengambil tindakan medis lebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatal sehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri dengan merujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
  • Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam hal kondisi medis peserta touring.

Itu adalah beberapa petugas Touring yang mendukung.
Berikut adalah ilustrasi Perlengkapan Keselamatan dan Keamanan yang digunakan oleh Bikers saat Touring:

Smoga bermanfaat. (copas dr Roy Cakra Tejasukmana) Thank's.



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment